Senin, 13 Juni 2016

sediaan air nabeez setiap hari

air nabeez dapat di buat dari wadah apa saja, apalagi jika untuk keluarga besar.
namun agar dapat di nikmati setiap hari dan dapat di bawa kemana saja, penulisa
coba mendesain beberapa sediaan (dalam bahasa farmasi) agar memudahkan
individu menikmati air nabeez berikut saran sarannya...
1. gunakan gelas kecil ber penutup
2. masukan qurma ( jika suka bisa langsung di belah )
3. masukan air
4. diamkan selama 8 -12 jam
5. air nabeez siap di nikmati...jangan lupa baca Bismillah ya...





salah satu contoh wadah yang practis dan bisa di bawa bawa kemana saja...
tapi jangan lupa tutup rapat agar airnya tidak tumpah di tas kita...

selamat menikmati air nabeez


resep resep @airnabeez

Penulis mencoba membuat beberapa percobaan dalam membuat air nabeez
tidak disebutkan secara spesifik memang dalam hal menggunakan qurma jenis apa dan air jenis apa
untuk jenis air ada beberapa yang terbaik dan untuk jenis qurma ada yang mengatakan lebih baik qurma ajwa (qurma nabi )
mungkin ini hanya percobaan sederhana tetapi semoga bisa bermafaat.
Dasar Teori : 
air terbaik (air zam zam)  ( yang mempunyai sifat microclustered dan ber pH 9.8 - 10 )
air ber pH 9.8 dan microclustered
air biasa ber pH 7

qurma terbaik
Qurma Nabi ( Qurma Ajwa )
Qurma apa saja .


                   A                       B                        C
@airnabeez setelah 12 Jam
A. Air air ( ber pH 9.8 dan microclustered) + Qurma Biasa di belah lebar
B. Air air ( ber pH 9.8 dan microclustered) + Qurma Biasa
C. Air air ( ber pH 9.8 dan microclustered) + Qurma Biasa



Air Nabeez setelah 12 Jam
A. Air air ( ber pH 9.8 dan microclustered) + Qurma Biasa dibelah lebar. di goyang kan gelasnya
B. Air air ( ber pH 9.8 dan microclustered) + Qurma Biasa .di goyang kan gelasnya
C. Air air ( ber pH 9.8 dan microclustered) + Qurma Biasa. di goyang kan gelasnya


 Kesimpulan
@airnabeez yang menggunakan pH 9.5 dan mempunyai sifat microclustered  dan dibelah lebar sebelum
di diamkan sampai 12 jam, menarik zat berkhasiat dari qurma  yang di rendam sehingga air menjadi keruh

@airnabeez yang menggunakan pH 9.5 dan mempunyai sifat microclustered keruhnya lebih bening di banding
air biasa (seperti terlihat di gambar )

percobaan dengan suhu dan tekanan yang sama pada semua gelas.

salam

catatan
kenapa 12 jam ? jika sore ke pagi adalah 12 jam .dan pagi ke sore adalah 12 jam.

Dari Aisyah dia berkata, “Kami biasa membuat perasan untuk Rasulullah SAW di dalam air minum yang bertali di atasnya, kami membuat rendaman di pagi hari dan meminumnya di sore hari, atau membuat rendaman di sore hari lalu meminumnya di pagi hari.” (H.R. Muslim) 

@airnabeez

hadith dan perkataan ulama tentang air nabeez

Nabeez dan Naqi'
Abu Daud berkata; telah menceritakan kepada kami seorang syaikh dari Wasith ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Manshur Al Harits bin Manshur ia berkata aku mendengar Sufyan Ats Tsauri ia ditanya mengenaidadzi, kemudian ia menjawab, “Rasulullah  bersabda, “Sungguh akan ada beberapa orang dari umatku yang minum khamr, mereka menamakannya dengan selain namanya.”Abu Daud berkata, “Sufyan Ats Tsauri berkata, “Dadziadalah minuman orang-orang fasik.”
Naqi’ biasanya dibuat dengan merendam kurma atau kismis selama setengah hari. Apabila dibuat pada pagi hari naqi’akan diminum saat makan malam dan sebaliknya.

Imam Ibnu Muflih Al-Maqdisi menjabarkan salah satu hadits riwayat imam Bukhari dan Muslim dalam kitabnyaKhamsuna Fashlan fith Thibbin Nabawi yang menyebutkan :
“Beliau Rasulullah ﷺ pernah diundang oleh Abu Usaid As-Sa’idi pada pesta pernikahannya. Sementara istrinya –yang menjadi pengantin wanita- melayani para tamu yang datang. Ia (si pengantin  wanita) merendam beberapa butir kurma dalam sebuah baskom. Setelah Nabi ﷺ selesai makan, wanita itu menghidangkan air rendaman kurma tersebut kepada beliau ﷺ.”

Dalam riwayat lain dikatakan, “Setelah beliau ﷺ selesai makan, wanita itu merendam kurma dengan air lalu memberikan minuman itu hanya kepada beliau.”
Sementara dalam riwayat Imam Muslim disebutkan, bahwa Aisyah pernah ditanya tentang nabidz, kemudian ia memanggil seorang budak wanita asal Habasyah. “Bertanyalah pada wanita ini!” kata Aisyah. “Karena ia dahulu pernah membuat nabidz untuk Rasulullah ﷺ.” tambahnya.
Lalu wanita asal Habasyah itu berkata, “Aku pernah membuat nabidz untuk beliau ﷺ dalam sebuah kantung kulit pada malam hari, kemudian aku mengikatnya dan menggantungnya. Lalu di pagi harinya beliau ﷺmeminumnya.”

Mungkin anda bertanya, kenapa nabidz jenis al-naqi’dibuat dengan cara merendam kurma selama setengah hari? Nah, Imam Ibnu Qoyyim punya jawaban untuk pertanyaan anda tadi.
Menurut Ibnu Qoyyim bahwasannya air dingin yang dicampur dengan unsur pemanis seperti madu, kismis, kurma atau gula bisa berubah menjadi lebih berkhasiat untuk tubuh dan menjaga kesehatannya. Oleh sebab
 itu minuman yang paling disukai Rasulullah ﷺ adalah yang dingin dan manis.
كَانَ أَحَبُّ الشَّرَابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحُلْوَ الْبَارِدَ
“Sesungguhnya minuman yang paling disukai oleh Rasulullah ﷺ adalah Al Hulwa Al Barid (minuman manis yang dingin).” (H.R. Tirmidzi)

Sementara Az-Zuhri menyatakan, bahwasannya Nabi ﷺ pernah ditanya, “Minuman apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Minuman yang manis dan dingin.” (H.R. Ahmad)
Sedangkan Ibnu Muflih al Maqdisi menguraikan bahwa jika air yang didinginkan oleh hawa (ma’ mubarad bil hawa’)dicampur dengan sesuatu yang bisa membuatnya menjadi manis, maka ia dapat menghantarkan makanan ke seluruh organ tubuh. Ia juga dapat memberikan nutrisi kepada tubuh, menghangatkannya, menyebarkan panas alaminya ke bagian tubuh lainnya dan memperbaiki pencernaan.

Dari Abdullah bin Mas’ud  bahwa ia pernah bersama Rasulullah ﷺ pada malam gelap gulita, lalu Nabi ﷺbersabda kepadaku: “Wahai Abdullah, apakah engkau memiliki air?” ia menjawab; Aku membawa nabidz dalam kantong kulit. Lalu beliau meminta: “Tuangkan untukku.” Beliau pun berwudhu. Lalu Nabi  bersabda; “Wahai Abdullah bin Mas’ud, ini dapat diminum dan menyucikan.” (H.R. Ahmad)

Nabidz memang banyak jenisnya dan beberapa diantaranya dinyatakan haram dikarenakan menimbulkan efek memabukkan. Karenanya sebagian kaum musyrikin dan kafirin pernah melontarkan tuduhan bahwa Rasulullah ﷺdan para sahabat telah meminum nabidz yang memabukkan, padahal tuduhan itu keliru dan tak berdasar.
     
Nabidz sebelum Islam pertama kali tercatat ada dalam karya Rufus Ephesus (100 Masehi) yang kemudian karyanya diterjemahkan oleh Qusta bin Luqa dengan nama Risalah fi al-Nabidz.

Sementara penulis Arab, Ibnu Fadlan menyatakan bahwaNabidz yang diminum bangsa Viking dibuat dengan penambahan ganja atau opium kedalamnya, lalu difermentasi selama empat puluh hari dan minuman tersebut juga diminum budak wanita mereka selama upacara kematian.

Buku Annals of the Caliphs Kitchens setidaknya menyebutkan sepuluh jenis nabidz yang kebanyakan dibuat dari madu, kurma atau kismis. Dari sepuluh jenis nabidzhanya jenis al-naqi’ yang tidak memabukkan karena proses pembuatannya tidak membuat zat gula menjadi khamrseperti yang misalnya terjadi pada nabidz dadzi.

Abu Daud berkata; telah menceritakan kepada kami seorang syaikh dari Wasith ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Manshur Al Harits bin Manshur ia berkata aku mendengar Sufyan Ats Tsauri ia ditanya mengenaidadzi, kemudian ia menjawab, “Rasulullah  bersabda, “Sungguh akan ada beberapa orang dari umatku yang minum khamr, mereka menamakannya dengan selain namanya.”Abu Daud berkata, “Sufyan Ats Tsauri berkata, “Dadziadalah minuman orang-orang fasik.”
Naqi’ biasanya dibuat dengan merendam kurma atau kismis selama setengah hari. Apabila dibuat pada pagi hari naqi’akan diminum saat makan malam dan sebaliknya.

Imam Ibnu Muflih Al-Maqdisi menjabarkan salah satu hadits riwayat imam Bukhari dan Muslim dalam kitabnyaKhamsuna Fashlan fith Thibbin Nabawi yang menyebutkan :
“Beliau Rasulullah ﷺ pernah diundang oleh Abu Usaid As-Sa’idi pada pesta pernikahannya. Sementara istrinya –yang menjadi pengantin wanita- melayani para tamu yang datang. Ia (si pengantin  wanita) merendam beberapa butir kurma dalam sebuah baskom. Setelah Nabi ﷺ selesai makan, wanita itu menghidangkan air rendaman kurma tersebut kepada beliau ﷺ.”

Dalam riwayat lain dikatakan, “Setelah beliau ﷺ selesai makan, wanita itu merendam kurma dengan air lalu memberikan minuman itu hanya kepada beliau.”
Sementara dalam riwayat Imam Muslim disebutkan, bahwa Aisyah pernah ditanya tentang nabidz, kemudian ia memanggil seorang budak wanita asal Habasyah. “Bertanyalah pada wanita ini!” kata Aisyah. “Karena ia dahulu pernah membuat nabidz untuk Rasulullah ﷺ.” tambahnya.

Lalu wanita asal Habasyah itu berkata, “Aku pernah membuat nabidz untuk beliau ﷺ dalam sebuah kantung kulit pada malam hari, kemudian aku mengikatnya dan menggantungnya. Lalu di pagi harinya beliau ﷺmeminumnya.”

Mungkin anda bertanya, kenapa nabidz jenis al-naqi’ dibuat dengan cara merendam kurma selama setengah hari? Nah, Imam Ibnu Qoyyim punya jawaban untuk pertanyaan anda tadi.

Menurut Ibnu Qoyyim bahwasannya air dingin yang dicampur dengan unsur pemanis seperti madu, kismis, kurma atau gula bisa berubah menjadi lebih berkhasiat untuk tubuh dan menjaga kesehatannya.
Oleh sebab itu minuman yang paling disukai Rasulullah ﷺ adalah yang dingin dan manis.
كَانَ أَحَبُّ الشَّرَابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحُلْوَ الْبَارِدَ

“Sesungguhnya minuman yang paling disukai oleh Rasulullah ﷺ adalah Al Hulwa Al Barid (minuman manis yang dingin).” (H.R. Tirmidzi)

Sementara Az-Zuhri menyatakan, bahwasannya Nabi ﷺ pernah ditanya, “Minuman apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Minuman yang manis dan dingin.” (H.R. Ahmad)

Sedangkan Ibnu Muflih al Maqdisi menguraikan bahwa jika air yang didinginkan oleh hawa (ma’ mubarad bil hawa’)dicampur dengan sesuatu yang bisa membuatnya menjadi manis, maka ia dapat menghantarkan makanan ke seluruh organ tubuh. Ia juga dapat memberikan nutrisi kepada tubuh, menghangatkannya, menyebarkan panas alaminya ke bagian tubuh lainnya dan memperbaiki pencernaan.
Dari Abdullah bin Mas’ud  bahwa ia pernah bersama Rasulullah ﷺ pada malam gelap gulita, lalu Nabi ﷺbersabda kepadaku: “Wahai Abdullah, apakah engkau memiliki air?” ia menjawab; Aku membawa nabidz dalam kantong kulit. Lalu beliau meminta: “Tuangkan untukku.” Beliau pun berwudhu. Lalu Nabi  bersabda; “Wahai Abdullah bin Mas’ud, ini dapat diminum dan menyucikan.” (H.R. Ahmad).

Antara Air Nabeez dengan infused water

Berbicara tentang infused water.

Orang Barat baru saat ini faham dan baru mempopulerkan manfaat infused water ini.

Namun Nabi kita sudah lama lakukan hal semacam ini.

Dari segi kesehatan badan, buah kurma sudah dapat dibuktikan sebagai :

1. Pemberi & pemulih tenaga (berikut sebab kenapa kita disunahkan untuk mengonsumsi buah kurma ketika berbuka puasa).

2. Tinggi kandungan fiber yang bisa menyingkirkan kolestrol jahat yang terkumpul didalam badan. Sangat bagus dalam menyingkirkan sembelit (ataumeredakan & memulihkan diri dari sembelit).

3. Pemberi zat besi yang begitu bagus.


4. Kaya pottassium yang penting dalam melindungi jantung & menyetabilkan desakan darah.
Manfaat air nabeez.

Air nabeez yaitu minuman yang memiliki kandungan akali, yang bisa menolong dalam sistem pembuangan keunggulan asam pada perut serta memulihkan system pencernaan badan.

Juga menolong singkirkan zat racun beresiko dari pada badan.

Dalam kata lain bermanfaat sebagai detox.

Air nabeez yang memiliki kandungan kandungan serat tinggi, bisa menolong sistem pencernaan serta meningkatkanmenajamkan fikiran, supaya kita tak gampang lupa.

Hal yang harus diperhatikan agar tetap halal

Membuat air Nabees hanya gunakan salah satu jenis dari buah-buahan tersebut dalam satu waktu. Tidak boleh mencampur buah kurma dan kismis untuk membuat Air Nabeez. Jika menginginkan air dari kedua buah, letakkan dalam wadah yang terpisah.

Air Nabeez jika disimpan di dalam lemari es bisa bertahan selama 1 sampai 2 hari. Jangan minum air rendaman kurma atau kismis ketika telah memasuki hari 2 – 3. Karena air rendaman tersebut yang telah mengalami proses fermentasi, sekaligus menjadikannya sedang dalam proses menjadi arak dan haram diminum.

Larangan dalam membuat air naqi’ :
Hanya menggunakan salah satu daripada kedua buah tadi (Kurma / Kismis) pada satu waktu. Tidak boleh mencampurkan antara kurma dan kismis dalam membuat air naqi’. Maksudnya tidak boleh mencampurkan kedua buah tersebut dalam satu wadah.

Idealnya Air Nabeez dibuat segar setiap hari.

Cara Membuat Air Nabeez

Rendam beberapa biji kurma atau kismis (lebih utama dan baik dalam jumlah ganjil) ke dalam air masak dingin di dalam teko air atau gelas. Sebaiknya dilakukan pada waktu sore atau malam, dan pastikan teko air atau gelas itu tertutup.
Keesokan paginya (sekitar 8 – 12 jam setelah direndam), air itu bisa diminum dan buah kurma yang telah lembut itu dapat dimakan begitu saja.
Kismis yang digunakan kismis Manaqqa sedangkan Kurma yang digunakan sebaiknya adalah kurma Ajwa. Namun, jika tidak,  jenis kurma lain yang ada dapat digunakan seperti Sekki, Barhi dan dan sebagainya.
Air Nabeez dapat diminum begitu saja atau bisa diblender bersama isinya sebelum diminum. Air tersebut juga dapat dimodifikasi dan ditambah dengan susu atau yogurt untuk dijadikan sebagai smoothie, menurut selera masing-masing orang.

manfaat air nabbez

Air ini merupakan minuman berakali yang mampu menolong menetralkan keasaman berlebihan dalam tubuh dan menjaga sistem pencernaan tubuh. Ia juga berfungsi dalam membantu menyingkirkan bahan-bahan racun dari tubuh. Karena Air Nabeez ini tinggi dengan serat buah serta nutrisi penting, karena itu mampu membantu proses pencernaan yang baik serta meningkatkan dan mempetajam daya pikir. Selain itu, air ini juga dikatakan bagus untuk penderita Arthritis dan Gout, karena ia membantu menetralkan asam urat pada pasien Gout.

apa itu air nabeez

Salah satunya riwayat dari Imam Muslim sebagai berikut :
Aisyah pernah ditanya tentang nabeez, kemudian ia memanggil seorang budak wanita asal Habasyah. “Bertanyalah kepada wanita ini!” Kata Aisyah. “Karena ia dahulu pernah membuat nabeez untuk Rasulullah SAW,” tambahnya.
Lalu wanita asal Habasyah itu berkata, “Aku pernah membuat nabeez untuk beliau dalam sebuah kantung kulit pada malam hari. Kemudian aku mengikatnya dan menggantungnya. Lalu di pagi harinya beliau SAW meminumnya.”
Dari Aisyah dia berkata, “Kami biasa membuat perasan untuk Rasulullah SAW di dalam air minum yang bertali di atasnya, kami membuat rendaman di pagi hari dan meminumnya di sore hari, atau membuat rendaman di sore hari lalu meminumnya di pagi hari.” (H.R. Muslim)